Senin, 06 Oktober 2014

Bahasan kelompok 2

Dasar - dasar perencanaan (Definisi para ahli, dasar pemikiran perencanaan, proses perencanaan, konsep perencanaan, fungsi perencanaan, sifat perencanaan)

II.1 Definisi Perencanaan
A.   Definisi perencanaan menurut tokoh luar :
·         Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
·         M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.
·         Harold Koontz dan Cyril O’Donnel, Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-alternatif yang ada.
Dapat disimpulkan dari ketiga pendapat tersebut bahwa perencanaan adalah fungsi seorang manajer dalam menghubungkan fakta-fakta,  menggunakan asumsi-asumsi yang berhubungan dengan masa depan  untuk merancang dan merumuskan tujuan,kebijakan dan kegiatan tertentu yang diperlukan,untuk mencapai hasil tertentu.
B.   Definisi perencanaan menurut tokoh dalam negeri:
·        Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.
·         Drs.H.Malayu S.P Hasibuan, Rencana adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu. Jadi,setiap rencana mengandung dua unsur,yaitu:”tujuan dan pedoman”.
·         Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah  proses dasar yang kita gunakan  untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.
Dapat disimpulkan dari ketiga pendapat tersebut bahwa perencanaan adalah proses pemikiran mengenai hal-hal apa yang diinginkan atau dikerjakan di masa mendatang  dan menguraikan bagaimana cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Terlihat perbedaan kesimpulan pendapat tokoh luar dan tokoh dalam negeri,namun dapat ditarik garis besar bahwa perencanaan adalah proses pemikiran yang dilakukan oleh manajer dalam menghubungkan fakta, menggunakan asumsi mengenai hal apa yang ingin dikerjakan dan bagaimana mencapainya dimasa mendatang ,untuk mencapai hasil tertentu.
ll.2  Dasar Pemikiran Perencanaan
            Suatu perencanaan selalu mengambil tindakan yang rasional dan cerdas. Tetapi sebenernya, suatu tindakan berpikir cerdas tersebut merupakan pemikiran tentang suatu subjek dari banyak pendapat. Mereka menyebutnya proses perencanaan ini sebagai tindakan yang rasional karena argumen yang ada dapat merekonstruksi dan membuat kesimpulan sehingga orang lain yang dipimpin dapat menghasilkan sesuatu kesimpulan yang sama.
            Jadi, seorang pengambil keputusan biasanya dilibatkan dengan banyak argumen yang dibuat oleh para pendukung tindakan serta dihadapkan dengan masalah menilai suatu tindakan dari berbagai argumen tersebut agar dapat diterima. Bagi mereka informasi yang diberikan oleh suatu kritik ideologis merupakan rambu yang berguna tentang apa yang mungkin mendasari proposal. Kritik ini digunakan untuk mengevaluasi argumen, menilai tempat untuk penerimaan dan kesimpulan. Selain itu, seorang pengambil keputusan akan menggabungkan tuntutan tertentu dan proposalnya menjadi satu pilihan yang rasional secara keseluruhan. Sehingga dapat menjadi kesimpulan yang dinilai sebagai intelegensi/kecerdasan. Jadi, proses perencanaan rasional itu adalah menggunakan pengambil keputusan harus mempunyai pendukung tertentu untuk menyajikan argumen dan menggunakan prosedur intelegensi dalam menentukan keinginan praktis.
            Suatu perencanaan identik dengan suatu sistem analisis yaitu dalam konteks yang berbeda, disebut dengan penelitian operasional. Beer (1966) menggambarkan penelitian operasional sebagai berikut : “Penelitian operasional adalah serangan ilmu modern terhadap masalah kompleks yang timbul dalam arah dan pengelolaan sistem besar manusia. Mesin, material dan uang dalam industri, bisnis, pemerintah dan pertahanan. Pendekatan distenetive adalah untuk mengembangkan model scientifik dari sistem, menggabungkan ukuran faktor kesempatan dan risiko tersebut, yang dapat digunakan untuk memprediksi dan membandingkan hasil dari keputusan alternatif, strategi dan kontrol. Tujuannya adalah untuk membantu manajemen menentukan kebijakan dan tindakan ilmiah.”

 ll.3 Konsep Perencanaan
1.     Proses menentukan bagaimana sistem manajemen akan mencapai tujuan-tujuan, menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai apa yang ingin ditujunya(certo, 2003)[1]
2.     Proses menetapkan tujuan-tujuan dan rancangan tindakan, membangun peraturan-peraturan dan prosedur, dan memperhitungkan hasil-hasil yang akan terjadi dimasa yang akan datang.(Dessler,2001)[2]
Dari kedua pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan proses awal bagi sistem manajemen unuk mencapai tujuan-tujuannya. Hal ini disebabkan perencanaan merupakan proses menentukan rancangan tindakan bagaimana organisasi membangun aturan-aturan dan prosedur demi tercapainya tujuan organisasi tanpa melupakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam pelaksanaan perencanaan.
Perencanaan yang dilakukan oleh organisasi harus bersifat fleksibel, artinya perencanaan tersebut bisa menyesuaikan terhadap lingkungan eksternal yang dinamis. Sebab faktor eksternal merupakan hambatan terhadap pelaksanaan rencana yang akan dilakukan organisasi, sehingga perencanaan itu sedikit dapat diubah tanpa mengubah tujuan untuk apa perencanaan itu dilakukan
II.4 PROSES PERENCANAAN
Perencanaan sebagai suatu proses adalah suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam perencanaan terkandung suatu aktivitas tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai hasil tertentu yang diinginkan.
Menurut Louis A.Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktivitas yang dioperasikan oleh seorang manajer untuk berfikir ke depan dan mengambil keputusan saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas yang dimaksud:
1.     Prakiraan (forecasting)
Prakiraan merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
2.     Penetapan tujuan (establishing objective)
Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.

3.     Pemrograman (programming)
Pemrograman adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan:
a.     Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan,
b.    Unit dan angota uang bertanggung jawab untuk setiap langkah,
c.     Urutan serta pengturan waktu setiap langkah.
4.     Penjadwalan (scheduling)
Penjadwalan adalah penetapan atau penunjukkan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
5.     Penganggaran (budgeting)
Penganggaran merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan (financial recources) yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.
6.     Pengembangan prosedur (developing procedure)
Pengembangan prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan.
7.     Penetapan dan interpretasi (estabilishing and interpreting policies)
Penetapan dan interpretasi kebijakan adalah suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi manajer dan para bawahannya akan bekerja. Suatu kebijakan adalah sebagai suatu keputusan yang sentiasa berlaku untuk permasalahan yang timbul berulang demi suatu organisasi.
II.5 Sifat-Sifat Perencanaan
Rencana yang baik haruslah mengandung sifat-sifat sebagai berikut :
a.    Pemakaian kata-kata yang sederhana dan terang,
b.    Fleksibel,
c.    Mempunyai stabilitas,
d.    Ada dalam perimbangan, dan
e.    Meliputi semua tindakan yang diperlukan.
Kata-kata dan kalimat-kalimat yang dipergunakan oleh suatu rencana haruslah sederhana dan mudah dimengerti untuk meniadakan penafsiran yang berbeda. Sering si pembuat rencana tidaklah selalu orang yang melaksanakan rencana karenanya susunan kata dan kalimat harus sedemikian rupa sehingga mudah diketahui maksudnya oleh setiap orang.
Selanjutnya, suatu rencana haruslah fleksibel, artinya rencana tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah yang tidak diduga sebelumnya. Dengan kata lain, suatu rencana tidak perlu diubah seluruhnya kalau terjadi perubahan keadaan, melainkan hanya perubahan sedikit saja yang dimungkinkan oleh rencana sebelumnya.
Di samping adanya kemungkinan mengadakan perubahan, maka suatu rencana haruslah mempunyai sifat stabil, yang berarti tidak perlu setiap kali diubah atau tidak dipakai sama sekali. Seterusnya suatu rencana harusnya ada dalam perimbangan, berarti bahwa pemberian waktu dan faktor-faktor produksi kepada setiap unsur organisasi seimbang dengan kebutuhannya.



[1] Arief Bowo PK, SE., MM. “Perencanaan”. Jakarta: Universitas Mercu Buana,2008
[2] Ibid
Akhirnya, rencana tersebut haruslah cukup luas untuk meliputi semua tindakan yang diperlukan, artinya haruslah rencana tersebut meliputi segala-galanya sehingga terjamin koordinasi dari tindakan seluruh unsur-unsur organisasi.

ll.6 Fungsi Perencanaan  
            Dalam menjalankan perencanaan tentu kita harus tahu fungsi dari perencanaan itu sendiri, yaitu :
a.    Menentukan titik tolak dan tujuan usaha
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga merupakan sasaran, sedangkan perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik harus memiliki titik tolak dan tujuan.
b.    Memberikan pedoman, pegangan dan arah
Suatu perencanaan mengadakan perencanaan apabila hendak mencapai suatu tujuan. Tanpa perencanaan suatu perusahaan tidak akan memiliki pedoman, pegangan dan arahan dalam melaksanakan aktifitas kegiatannya.
c.    Mencegah pemborosan waktu, tenaga dan material
Dalam menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak. Atau dengan kata lain, apakah masih dalam batasan kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita tetapkan.
b.    Memudahkan pengawasan
Dengan adanya planning kita dapat mengetahui penyelewengan yang terjadikarena perencanaan merupakan pedoman dan patokan dalam melakukan dalam suatu usaha.
c.    Kemampuan evaluasi yang teratur
Dengan adanya perencanaan, kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita lakukan sudah sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai.
d.    Sebagai alat koordinasi
Perencanaan dalam suatu perusahaan kadang-kadang begitu kompleks, karena untuk perencanaan tersebut meliputi berbagai bidang dimana tanpa koordinasi yang baik dapat menimbulkan benturan-benturan yang akibatnya dapat cukup parah.



PENGANTAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
Pengertian, Konsep Dasar, dan Fungsi Manajemen






Disusun Oleh :
Kelompok 1
Bahrul Ulung (1445140085)
Elna Tanti Kartika Putri (1445140083)
Ria Tio Fanta (1445143152)
Zainatul Hamdah (14451140097)


MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah yang didalamnya terdapat pengertian, konsep dasar, dan fungsi manajemen.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak yaitu :
1.   Orang Tua yang telah memberikan fasilitas serta selalu mendukung apa yang kami lakukan dan kerjakan
2.   Prof. Dr. Mukhneri Mukhtar, M.Pd selaku dosen mata kuliah pengantar manajemen pendidikan yang selalu memberikan materi serta motivasi kepada kami
3.  Dede Hamdani, M.Pd selaku asisten dari Prof. Dr. Mukhneri Mukhtar, M.Pd yang selalu rela serta ikhlas membimbing kami di mata kuliah pengantar manajemen pendidikan ini
4.  Teman-teman manajemen pendidikan 2014 yang selalu membantu memberikan saran dan kritik dalam pembuatan makalah ini
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan.Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran dari pembaca sekalian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, 19 September 2014
Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................ i
Daftar Isi........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah..........................................................  1
B.   Identifikasi Masalah.................................................................  2
C.   Rumusan Masalah..................................................................  2
D.   Kegunaan Penulisan...............................................................  2
BAB II PEMBAHASAN
A.   Definisi Konseptual..................................................................  3
B.   Penelitian Yang Relevan.........................................................  4
C.   Pembahasan...........................................................................  5
BAB II PENUTUP
A.   Kesimpulan.............................................................................. 10
B.   Saran....................................................................................... 10
Daftar Pustaka.............................................................................. 11



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang  
Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia tidak terlepas dari pengelolaan dan pengaturan kehidupan, seperti mengatur jadwal kuliah, mengatur rapat, mengatur rencana ke depan, sampai hal terkecil pun harus diatur seperti  waktu makan, tidur, mandi, dan sebagainya. Jika dalam kehidupan kita tidak ada pengaturan maka manusia tidak bisa menjalankan hidupnya dengan efektif dan efisien serta tidak akan punya rencana untuk kehidupan dimasa yang akan datang.Dalam teorinya hal tersebut dinamakan manajemen, namun itu semua hanya sebagian kecil dari pengertian manajemen sedangkan dalam kenyataannya manajemen mempunyai pengertian yang lebih luas tidak hanya sekedar mengatur dan mengelola.
Pada bahasan kali ini, kami akan mencoba mengulas beberapa pengertian manajemen, konsep dasar manajemen, dan fungsi manajemen, yang pada dasarnya akan kami jelaskan dari beberapa ungkapan para tokoh, sumber referensi, serta dari jurnal penelitian.Maka dari itukami membuat makalah ini.

B.   Identifikasi Masalah
Di kehidupan sekarang ini banyak manusia yang tidak bisa merencanakan dan mengatur waktu serta kegiatan individual maupun kelompok. Oleh karena itu, manajemen sangat berperan aktif dalam kehidupan seseorang maupun kelompok. Ilmu manajemen sangatlah luas tapi di bahasan kali ini kami hanya akan membahas tentang pengertian, konsep dasar, dan fungsi manajemen.

C.   Rumusan Masalah
Adapun  rumusan masalah yang disusun adalah sebagai berikut :
1.    Apa  yang dimaksud dengan manajemen?
2.    Bagaimana konsep dasar  yang terdapat dalam manajemen?
3.    Apa saja fungsi dari manajemen?

D.   Kegunaan Penulisan
Kita dapat mengaplikasikan Ilmu Manajemen dalam kehidupan sehari-sehari. Dan membuktikan bahwa Ilmu Manajemen sangat berguna untuk masyarakat umum khususnya mahasiswa serta dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang manajemen.




BAB II
PEMBAHASAN
A.   Definisi Konseptual
1.    Mary Parker Follet (1997)
Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Management is the art of getting things done through people.
2.    A.F. Stoner (2006)
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.    Thomas H. Nelson
Manajemen adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan, dan orang- orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.
4.    G.R. Terry
Manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
5.    Prof. Drs. Oei Liang Lie
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

B.   Penelitian yang Relevan
Manajemen menurut Ngalim Purwanto adalah proses untuk menyelenggarakan dan mengawasi suatu tujuan tertentu[1]

C.   Pembahasan
1.    Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno menagementyang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahas Latin manus yang berarti “tangan”. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa inggris menjadi menagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen dalam arti luas juga mempunyai pengertian sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah atau madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/ madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi, dan sistem informasi sekolah/madrasah.
Pengertian manajemen secara umum adalah ilmu dan seni dalam mengatur, mengelola, dan mengkoordinasi yang bertujuan untuk melakukan suatu tindakan guna mencapai tujuan.

2.    Konsep Dasar Manajemen
a.    Manajemen sebagai ilmu
Suatu ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan.
b.    Manajemen sebagai seni
Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian pula demi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi pimpinanan maupun pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.
c.    Manajemen sebagai profesi
Manajemen sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai kader, pemimpin atau manajer pada suatu organisasi/suatu perusahaan tertentu.
d.    Manajemen sebagai proses
Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dimana dalam masing-masing bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan dan keahlian serta diikuti secara berurutan dan tujuan yang telah ditetapkan.

3.    Fungsi Manajemen
Menurut para ahli manajemen mempunyai banyak fungsi, namun hanya ada empat fungsi utama dalam manajemen yaitu:
a.    Planning (Perencanaan)
Perencanaan ialah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Pada hakekatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi. Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaan menempati fungsi pertama dan utama diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Tanpa adanya fungsi perencanaan fungsi seperti pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan.
Perencanaan bertujuan untuk :
· Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan  perencanaannya
·         Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
·      Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya,  tenaga, dan waktu
Perencanaan bermanfaat sebagai :
·         Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
·         Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
·         Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
b.    Organizing (Pengorganisasian)
Secara umum pengorganisasian adalah proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Jadi dalam setiap organisasi terkandung tiga unsur, yaitu kerja sama, dua orang atau lebih, dan tujuan yang hendak dicapai. Proses pengorganisasian menyangkut proses bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian organisasi.
c.    Actuating (Pengarahan)
Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberian petunjuk, dan instruksi bawahan agar mereka bekreja sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Tujuan Pengarahan :
·         Menjamin kontinuitas perencanaan
·         Membudayakan prosedur standar
·         Membina disiplin kerja
·         Membina motivasi terarah
d.    Controlling (Pengawasan)
Controlling atau pengawasan sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula. Dalam melaksanakan kegiatan controlling, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokan, serta mengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yang ingin dicapai.



BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Dari kesimpulan di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu manajemen sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, karena manajemen mempunyai peranan penting, dan saling keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Serta fungsi manajemen dapat dijadikan acuan oleh para pemimpin seperti manajer, pimpinan perusahaan, serta presiden sekali pun.

B.   Saran
Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari para pembaca disarankan :
1. Mengaplikasikan ilmu manajemen dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menghargai waktu serta membuat perencanaan hidup atau yang lainnya dalam masa yang akan datang.
3. Belajar mengorganisasi, mengarahkan, mengawasi, serta memimpin diri/ kelompok.






DAFTAR PUSTAKA
            Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd, M.T. 2009. Manajemen, Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
            Sabardi, Agus. 2001. Manajemen Pengantar  Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
            Siswanto. 2005. Pengantar Manajemen. Bandung: Bumi Aksara
            Sule dan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta: kencana
            Wijayanto, dian. 2012. Pengantar Manajemen. Jakarta: Gramedia













[1]Staff Dosen Manajemen Pendidikan FIP-UNJ: Jurnal untuk Peningkatan Mutu (Jakarta: Penerbit Jurusan Manajemen Pendidikan FIP-UNJ, September 2014), 129