Minggu, 29 Maret 2015

PENDEKATAN SISTEM PADA MASA YANG AKAN DATANG ( FORECASTING )


A. Meramalkan Masa yang Akan Datang.
Dalam perencanaan, seorang perencana dapat menggambarkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dengan menggunakan perencanaan sebagai kegiatan memperkirakan kondisi dan keadaan di masa yang akan datang, sehingga manajer akan dengan mudah dalam mengambil keputusan tentang kegiatan yang cocok untuk dilaksanakan. Kegiatan memperkirakan atau memprediksi kondisi dan keadaan di masa yang akan datang tersebut menggunakan pendekatan “forecasting”.
Dalam pendekatan forecasting menggunakan metode:
1.         Opinion and Judgement methods / Qualitative methods
2.         Statistical / Quantitative forecasting methods
·         Time Series
·         Associative models
Menurut Spyros G. Makridakis, ada faktor yang memengaruhi ketepatan forecasting :
1.    the time horizon of forecasting (waktu peramalan di masa depan)
2.    technological change. (perubahan teknologi)
3.    Barries to entry.(Rintangan yang diterima)
4.    Dissemination of information.(Penyebaran dalam informasi)
5.    Elasticity of demand.(Elastisitas permintaan)
6.    Consumer versus industrial products.(konsumen lawan produk industry)
Sulit untuk membuat ramalan-ramalan yang tepat terhadap aplikasi pada masa yang akan datang menggunakan pendekatan sistem. Pengaruhnya bersifat mendasar dan hampir universal. Analisis terhadap pengalaman masa lalu dan evaluasi terhadap kecenderungan yang ada menunjukkan beberapa aplikasi, motivasi dan masalah yang paling penting di masa yang akan datang.

B. Peninjauan Ulang terhadap Pendekatan Sistem
Peninjauan ulang terhadap pendekatan system akan sangat berguna, dengan ditinjaunya pendekatan system kita akan mengetaui dimana kelemahan atau lubang hitam dari system tersebut hal ini disebut juga dengan analisis system. Analisis sistem akan membantu menemukan aspek-aspek dan aplikasi dalam pemecahan masalah teknologi, ekonomi dan social yang dihadapi oleh manusia

C. Aplikasi Sistem pada Organisasi
Pendekatan sistem tidak membatasi seseorang untuk berfikir tentang organisasi sebagai struktur yang bersifat mekanistis dan birokratis. Akan tetapi dapat memperluas dan menambah jaringan untuk memecahkan masalah. Di masa yang akan datang organisasi-organisasi dari berbagai jenis harus menjawab atau beraksi terhadap perubahan teknologi atau sosial. Dalam hal ini, pendekatan sistem terbuka sangat dibutuhkan organisasi untuk berkembang dan memberikan dasar untuk proses adaptasi organisasi dengan kebutuhan pelanggan.

Intisari
Tujuan dari pendekatan sistem dalam organasisi yaitu terjadinya hubungan timbal balik antara komponen-komponen yang ada dalam organisasi yang menghasilkan suatu produk dari organisasi tersebut. Organisasi merupakan sub sistem dari lingkungan sosiokultural yang lebih luas, dengan pendekatan sistem memberikan suatu model untuk memikirkan hubungan-hubungan dalam organisasi. Pendekatan sistem memberikan cara yang lebih baik untuk pengukuran unjuk kerja organisasi dan unjuk kerja social yaitu melalui analisis sistem, analisis keuntungan dan sistem perencanaan anggaran yang digunkan untuk membantu penyusunn tujuan, mengevaluasi alternative yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Peran yang dilakukan oleh manajer antara lain peran antar pribadi, peran informasional, peran pengambilan keputusan.

SISTEM DESAIN KERJA


A. Gareth R. Jones dan Jennifer M. George
Job Design is the process by which managers decide how to divide  into specific jobs the tasks that have to be performed to provide customers with goods and services.

(Desain pekerjaan adalah proses dimana manajer memutuskan bagaimana membagi tugas ke pekerjaan spesifik untuk menyediakan kepada pelanggan dengan barang dan jasa)

Mondy
Job Design is the process of determining the specific tasks to be performed, the methods used in performing these tasks, and how the job relates to other work in organization.
(Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas tertentu untuk melakukan sesuatu, metode yang digunakan dalam melakukan tugas-tugas, dan bagaimana pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain dalam organisasi).

Jadi dapat disintesakan menurut pendapat saya desain pekerjaan adalah suatu proses membagi - bagi tugas sesuai dengan kebutuhan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan cepat.
Desain kerja sangat penting dan bermanfaat bagi pegawai untuk mencapai efektifitas dan efisiensi kerja. Dengan adanya desain kerja karyawan akan lebih termotivasi denga adanya spesialisasi yang sesuai dengan kemampuan karyawan tersebut.

B.  Mendesain Kembali Pekerjaan (job redesign)

merupakan kegiatan merancang atau menyusun kembali rencana-rencana yang telah dibuat tentang tugas-tugas dari pekerjaan para pegawai sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu. Mendesain kembali pekerjaan (job redesign) sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas kerja para pegawai dan produktifitas kerja dalam suatu organisasi, yang  nantinya para pegawai atau karyawan akan lebih termotivasi serta semangat karena pegawai tersebut akan bekerja merata, maksud dari merata adalah pegawai tidak selalu bekerja di satu pekerjaan atau hanya di ruang lingkup yang sama dengan adanya job redesign pegawai tidak akan merasa jenuh akan pekerjaannya yang selalu sama.

C. Pendekatan dan Teknik Desain Kerja (job design)
Dalam mendesain pekerjaan (job design) dan mendesain kembali pekerjaan (job redesign) terdapat suatu pendekatan yang efektif untuk digunakan dalam mendesain pekerjaan dan mendesain kembali pekerjaan.
Menurut Frederick Taylor yang dikutip oleh Mukhneri Mukhtar dalam bukunya “Manajemen Sistem”, pendekatan ini diantaranya yaitu:
1.     Setiap pekerjaan diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang berlainan  yang selalu dimulai dari awal dan selalu diakhiri dengan baik.
2.     Diusahakan bagaimana para pekerja dapat menganalisa penampilan kerja, maupun gerak-gerik mereka dalam bekerja.
3.     Memeriksa beberapa alternatif atau cara yang efisien untuk mengerjakan tugas.



D. Teknik-Teknik Desain Kerja

1.     Rotasi Kerja (job rotation)
Rotasi pekerjaan adalah pekerja yang menghabiskan waktu mereka disalah satu tugas rutin yang kemudian bisa berpindah dari satu tugas ke tugas yang lain) . dapat dikatakan bahwa rotasi kerja adalah perpindahan suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya dalam rangka memberikan peluang kepada karyawan agar mengembangkan pekerjaan yang berbeda-beda.

2.     Perluasan Kerja (job enlargement)

Perluasan Kerja adalah meningkatkan jumlah tugas yang berbeda dalam suatu pekerjaan yang diberikan dengan mengubah pembagian kerja) Sedangkan Stephen P. Robbins menganggap perluasan kerja merupakan penjabaran pekerjaan dari rotasi kerja. Adapun hubungannya dengan perluasan cakupan kerja para pegawai, yakni dengan menambah dan meningkatkan kegiatan-kegiatan secara berbeda yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan dan frekuensi kerjanya dapat dilihat melalui putaran kerja yang dilakukan secara berulang-ulang.
Perluasan kerja ini dimaksudkan untuk menambah jumlah jenis pekerjaan pada suatu unit maupun pada suatu organisasi tertentu, yang disebabkan oleh pengembangan organisasi sesuai dengan tuntutan kebutuhan.

3.     Pengayaan Kerja (Job Enrichment)


Pengayaan kerja merupakan dasar bagi para pegawai dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai produktifitas dan kepuasan kerja. Untuk menentukan dan menetapkan luasnya pengayaan kerja (job enrichment) pimpinan perlu mempertimbangkan beberapa faktor pendidikan dan pengalaman para pegawai, prinsip-prinsip yang digunakan, kesiapan pegawai untuk berpartisipasi dan kebutuhan-kebutuhan akan otonomi, teknologi dari proses kerja dan fisolofi manajemen dalam organisasi serta penerimaan pendekatan untuk berpartisipasi.

4.     Kelompok Kerja
Kelompok kerja dalam suatu organisasi merupakan bentuk kelompok kerja yang dibentuk untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam organisasi, sehingga nantinya dengan kelompok kerja para pegawai dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan semula.

Kesimpulan sistem desain kerja 

Sebuah organisasi itu harus punya design kerja yang mengikuti perkembangan. Organisasi itu belajar atau organisasi itu akan musnah, pernyataan itu yang diibaratkan jika suatu organisasi yang kaku akan perubahan - perubahan yang nantinya akan menjadi perubahan yang berdampak baik bagi sebuah organisasi tersebut