Selasa, 16 Desember 2014

TRUST ( KEPERCAYAAN )


Definisi Kepercayaan
Stephen P.Robbins,Timothy A.Judge dalam bukunya Organization Behavior bahwa kepercayaan adalah dasar kepemimpinan.Kepercayaan dalam kepemimpinan adalah penting karena memungkinkan tim untuk bersedia menerima dan berkomitmen terhadap berbagai tujuan dan keputusan pemimpin mereka.

Menurut Sztompka (1999) Trust isthe expectation that other people, or groups or institutions with whom we get into contact –interact, cooperate – will act in ways conductive to our well – being artinya “Kepercayaan adalah sebuah harapan orang lain, atau kelompok atau lembaga dengan siapa kita mendapatkan ke sebuah hubungan yang mempengaruhi, bekerja sama - akan bertindak dengan cara yang konduktif untuk - kesejahteraan”. 

Menurut Lane (1998) “Trust is highly relevant when the trustor depends on the trustee’s future action(s)to achieve his/her own goals and objectives”. Artinya “Kepercayaan adalah hal yang sangat relevan saat trustor mengawasi perwakilan tindakan kehidupan untuk mencapai tujuannya sendiri”.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan
Kepercayaan ialah harapan positif.Faktor atau kunci mempengaruhi kepercayaan ada lima dimensi, yaitu :
1.    Integrity (Integritas)
Integritasadalah sifat-sifat yang jujur dan bermoral.Kejujuran adalah unsur yang menentukan dalam peristiwa komunikasi.Kejujuran tidak saja menjadikan komunikasi menjadi efektif, tetapi juga mampu menciptakan pemahaman yang baik antara komunikasi dan komunikator.Pesan yang dilandasi kejujuran mengarahkan komunikasi terhindar dari distorsi.

2.    Competence (Kompetensi)
Kompetensiialah sifat, pengetahuan, dan pribadi seseorang yang relevan dalam menjalankan tugasnya secara efektif.
Kompetensi terdiri atas kompetensi generik dan kompetensi spesifik.
·         Kompetensi generik
Kompetensi yang bersifat umum yang harus dimiliki setiap pekerja.
·         Kompetensi spesifik
Kompetensi khusus untuk mengerjakan pekerjaan khusus.

3.    Concistency (Konsistensi)
Konsistensi ialah sifat kokoh atau teguh (presistent) pada pendirian, meskipun berbagai ancaman mengahadang.Orang yang konsisten dapat diramalkan tingkah lakunya, tidak mudah beruba-ubah perilakunya (sikap, pikiran, dan perbuatannya), ucapan janjinya dapat dipercaya, serta cocok antara kata dan perbuatannya.Ketidakkonsistenan antara ucapan dan perbuatan, janji dan buktinya, dapat mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan.

4.    Loyalty (Kesetiaan)
Kesetiaanialah keinginan untuk selalu melindungi, menyelamatkan, mematuhi, atau taat pada apa yang disuruh atau dimintanya, dan penuh  pengabdian. Orang yang setia tidak akan berkhianat, serong, atau selingkung.

5.    Openness (Keterbukaan)
Keterbukaan ialah keadaan dimana setiap orang yang terkait dengan pendidikan dapat mengetahui proses dan hasil pengambilan keputusan dan kebijakan sekolah. Keterbukaan sama dengan polos, apa adanya dan tidak bohong, tidak curang, jujur, dan terbuka terhadap publik tentang apa yang dikerjakan oleh sekolah

Jenis-Jenis Kepercayaan
Dalam hubungan organisasi ada tiga, yaitu:
1.    Kepercayaan berbasis pada kekuatan
Kepercayaan berbasis pada kekuatanakan berfungsi hanya pada tingkat bahwa hukuman itu mungkin, konsekuensi nya jelas dan hukuman sesungguhnya dijatuhkan jika kepercayaan dilanggar.

Lebih dari itu potensi kerugian dari interaksi masa depan dengan pihak lain harus berimbang dengan potensi yang diperoleh dari melanggar pengharapan. Terlebih lagi pihak yang berpotensi dirugikan harus mau memperkenalkan ancaman pada orang yang melanggar kepercayaan tersebut.Contoh dari kepercayaan berbasis kekuatan adalah hubungan manajer dengan karyawan baru.Sebagai karyawan, anda umumnya percaya pada boss baru walaupun sedikit saja pengalaman yang bisa menjadi landasan bagi kepercayaananda.Ikatan yang menciptakan terletak pada wewenang yang ditanggung oleh bos dan hukuman-hukuman yang dapat dijatuhkannya jika anda gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan pekerjaan anda.

2.    Kepercayaan berbasis pada pengetahuan
Sebagian besar hubungan organisasi berakar pada kepercayaan berbasis pengetahuan.Kepercayaan yang didasarkan pada predictabilitas perilaku yang berasal dari riwayat interaksi kepercayaan itu ada jika anda memiliki informasi yang memadai tentang seseorang sehingga anda memhami bahwa mereka cukup mampu memperkirakan secara tepat perilaku mereka.
Kepercayaan ini mengandalkan informasi dan bukannya ketakutan. Pengetahuan pihak lain tentang predictabilitas tentang perilakunya menggantikan kontrak hukuman dan kesepakatan hukum yang lazim yang terdapat pada kepercayaan berbasis ketakutan. Pengetahuan ini berkembang dari waktu ke waktu, umumnya sebagai fungsi dari pengalaman yang membangun kepercayaan akan sifat dapat dipercaya dan predictabilitas. Semakin baik anda mengenal seseorang semakin akurat anda dapat memperkirakan apa yang dia lakukan. Yang menarik, pada tingkat berbasiskan pengetahuan, kepercayaan tidak perlu rusak oleh perilaku yang tidak konsisten. Jika anda yakin, anda dapat menjelaskan secara memadai atau memahami pelanggaran oleh pihak lain yang tampak dari pihak, anda dapat menerimanya, memaafkan itu, dan terus mempertahankan hubungan itu. Akan tetapi, inkonsistensi yang sama pada tingkat ketakutan mungkin secara permanen menghancurkan kepercayaan.

3.    Kepercayaan berbasis pada identifikasi
Tingkat kepercayaan paling tinggidicapai bila terdapat hubungan emosional antara dua pihak. Hal itu kemungkinan satu pihak bertindak sebagai agen bagi pihak lain dan menggantikan orang itu dalam transaksi interprasional. Ini disebut kepercayaan berbasis identifikasi. Kepercayaan ini ada karna masing-masing pihak saling memahami maksud masing-masing dan menghargai keiginan pihak lain. Pengertian ini berkembang ke titik dimana masing-masing pihak dapat bertindak secara efektif bagi yang lain.
Contoh dari kepercayaan berbasis identifikasi adalah pasangan suami istri yang telah lama menikah dan hidup berbahagia. Suami mempelajari apa yang penting bagi istrinya dan mengantisipasi tindak-tindakan itu. Pada giliran isteri percaya bahwa suami akan mengantisipasi apa yang penting baginya tanpa harus meminta. Peningkatan identifikasi memungkinkan masing-msing pihak berfikir seperti yang lain, merasa seperti yang lain, dan menanggapi seperti yang lain.

    Manfaat Kepercayaan
Manfaat kepercayaan diantaranya adalah :
1.         Terciptanya iklim saling berbagi informasi dan kolaborasi.
2.         Pertumbuhan organisasi yang lebih cepat.
3.         Meningkatnya kepercayaan pelanggan dan masyarakat.
4.         Berkembangnya iklim transparansi.
5.         Mendorong inovasi.
6.         Terwujudnya keselarasan antara sistem dan struktur organisasi.
7.         Mempertinggi loyalitas karyawan.
8.         Eksekusi strategi yang lebih efektif.
9.         Pemanfaatan seluruh sumber daya organisasi dengan lebih efektif dan efisien.

  Hubungan antara Pemimpin dan Kepercayaan
Kepribadian para pimpinan memainkan peran penting dalam menumbuhkembangkan kepercayaan dalam organisasi.Agar dipercaya, seorang pemimpin organisasi tentu mutlak harus memiliki integritas dan kejujuran.Mereka harus benar-benar peduli pada etika dan moral, memiliki pendirian yang teguh, selalu berusaha menepati janji, dan berkomitmen penuh bagi kemajuan organisasi dan kesejahteraan anggotanya. Ingatlah orang akan lebih peduli pada apa yang dikerjakan ketimbang apa yang dikatakan. Actions speak louder than words.
Namun integritas saja tentu tidak cukup. Pemimpin harus memiliki bakat, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan gaya yang sesuai. Dengan kata lain, pemimpin harus benar-benar memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Berikutnya adalah kesediaan memikul tanggung jawab sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam organisasi. Pemimpin macam ini tidak akan mudah mencari kambing hitam bila ada hal-hal yang tidak beres. Mereka lebih memfokuskan diri kepada apa yang salah, bukan siapa yang salah.
Kepedulian (caring) berkorelasi positif dengan kepercayaan.Pemimpin harus bisa menjadi sandaran bagi para pengikutnya tatkala mereka merasa lelah, cemas, frustrasi, dan kehilangan motivasi.Menghadapi kondisi pengikut yang demikian, dibutuhkan pemimpin yang mampu berperan sebagai motivator yang mampu membangkitkan kembali semangat para pengikut. Pemimpin secacam ini akan mampu membangun kedekatan emosional dengan para pengikutnya. Demikian pula sebaliknya.
e.    Karakter dalam kepercayaan
Many different definitions of trust are found in organizational behavior literature but they all refer to similar, intangible characteristics of human behaviors. Three descriptions of trust are:
 The belief in the integrity, character, and ability of a leader
 Reciprocal faith in one’s intentions and behaviors3.
• “A confidant reliance on the integrity, honesty, or justice of
Banyak definisi yang berbeda kepercayaan yang ditemukan dalam perilaku organisasi tetapi mereka mengacu pada hal yang sama – karakteristik berwujud perilaku manusia. Tiga deskripsi kepercayaan adalah:
·         Percayaan pada integritas, karakter, dan kemampuan seorang pemimpin.
·         Iman Timbal Balik dalam niat dan perilaku seseorang.
·         Ketergantungan kepercayaan pada integritas, kejujuran, dan keadilan lain.

f.     Cara Mendapatkan Kepercayaan dalam Diri
Sudah tidak diragukan lagi  bahwa setiap orang pasti ingin dirinya  terus  berkembang  untuk  menjadi  lebih  baik. Membangun  diri  yang  baru  bukan  semata-mata  dalam artian fisik  atau tampilan  luar  (outer  beauty), namun juga kondisi  yang  ada di dalam atau yang  biasa kita  sebut  inner beauty.
Didalam  tubuh  manusia terdapat   (tiga)  komponen  yang  sangat  penting,  yaitu Body Mind dan  Soul.   Jika  ingin  membangun diri  kita  yang baru,  tiga  komponen  inilah  yang  harus  kita  perhatikan, yang  mana  semua  komponen  tersebut  butuh  suatu pembersihan.
1.    Body Cleansing
2.    Mind Cleansing
3.    Soul Cleansing








1 komentar: