Definisi Kepercayaan
Stephen P.Robbins,Timothy A.Judge dalam bukunya Organization Behavior bahwa kepercayaan adalah dasar
kepemimpinan.Kepercayaan dalam kepemimpinan adalah penting karena memungkinkan
tim untuk bersedia menerima dan berkomitmen terhadap berbagai tujuan dan
keputusan pemimpin mereka.
Menurut Sztompka
(1999) “Trust isthe expectation
that other people, or groups or institutions with whom we get into contact
–interact, cooperate – will act in ways conductive to our well – being” artinya “Kepercayaan adalah sebuah harapan
orang lain, atau kelompok atau lembaga dengan siapa kita mendapatkan ke sebuah
hubungan yang mempengaruhi, bekerja sama - akan bertindak dengan cara yang
konduktif untuk - kesejahteraan”.
Menurut Lane (1998) “Trust is highly
relevant when the trustor depends on the trustee’s future action(s)to achieve
his/her own goals and objectives”. Artinya “Kepercayaan adalah hal yang sangat
relevan saat trustor mengawasi perwakilan
tindakan kehidupan untuk mencapai tujuannya sendiri”.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepercayaan
Kepercayaan ialah harapan positif.Faktor
atau kunci mempengaruhi kepercayaan ada lima dimensi, yaitu :
1. Integrity (Integritas)
Integritasadalah sifat-sifat yang jujur dan bermoral.Kejujuran
adalah unsur yang menentukan dalam peristiwa komunikasi.Kejujuran tidak saja
menjadikan komunikasi menjadi efektif, tetapi juga mampu menciptakan pemahaman
yang baik antara komunikasi dan komunikator.Pesan yang dilandasi kejujuran
mengarahkan komunikasi terhindar dari distorsi.
2. Competence (Kompetensi)
Kompetensiialah sifat, pengetahuan, dan
pribadi seseorang yang relevan dalam menjalankan tugasnya secara efektif.
Kompetensi terdiri atas kompetensi generik
dan kompetensi spesifik.
· Kompetensi generik
Kompetensi yang bersifat umum yang harus
dimiliki setiap pekerja.
· Kompetensi spesifik
Kompetensi khusus untuk mengerjakan
pekerjaan khusus.
3. Concistency (Konsistensi)
Konsistensi ialah sifat kokoh atau teguh (presistent) pada
pendirian, meskipun berbagai ancaman mengahadang.Orang yang konsisten dapat
diramalkan tingkah lakunya, tidak mudah beruba-ubah perilakunya (sikap,
pikiran, dan perbuatannya), ucapan janjinya dapat dipercaya, serta cocok antara
kata dan perbuatannya.Ketidakkonsistenan antara ucapan dan perbuatan, janji dan
buktinya, dapat mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan.
4. Loyalty (Kesetiaan)
Kesetiaanialah keinginan untuk selalu melindungi, menyelamatkan,
mematuhi, atau taat pada apa yang disuruh atau dimintanya, dan penuh pengabdian. Orang
yang setia tidak akan berkhianat, serong, atau selingkung.
5. Openness (Keterbukaan)
Keterbukaan ialah keadaan dimana setiap
orang yang terkait dengan pendidikan dapat mengetahui proses dan hasil
pengambilan keputusan dan kebijakan sekolah. Keterbukaan sama dengan polos, apa
adanya dan tidak bohong, tidak curang, jujur, dan terbuka terhadap publik
tentang apa yang dikerjakan oleh sekolah
Jenis-Jenis Kepercayaan
Dalam hubungan organisasi ada tiga, yaitu:
1. Kepercayaan
berbasis pada kekuatan
Kepercayaan berbasis pada kekuatanakan berfungsi hanya
pada tingkat bahwa hukuman itu mungkin, konsekuensi nya jelas dan hukuman
sesungguhnya dijatuhkan jika kepercayaan dilanggar.
Lebih dari itu potensi kerugian dari
interaksi masa depan dengan pihak lain harus berimbang dengan potensi yang
diperoleh dari melanggar pengharapan. Terlebih lagi pihak yang berpotensi
dirugikan harus mau memperkenalkan ancaman pada orang yang melanggar
kepercayaan tersebut.Contoh dari kepercayaan berbasis kekuatan adalah hubungan
manajer dengan karyawan baru.Sebagai karyawan, anda umumnya percaya pada boss baru walaupun sedikit saja pengalaman
yang bisa menjadi landasan bagi kepercayaananda.Ikatan yang menciptakan
terletak pada wewenang yang ditanggung oleh bos dan hukuman-hukuman yang dapat
dijatuhkannya jika anda gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang berhubungan
dengan pekerjaan anda.
2. Kepercayaan berbasis pada pengetahuan
Sebagian besar hubungan organisasi berakar pada kepercayaan
berbasis pengetahuan.Kepercayaan yang didasarkan pada predictabilitas perilaku yang berasal dari riwayat
interaksi kepercayaan itu ada jika anda memiliki informasi yang memadai tentang
seseorang sehingga anda memhami bahwa mereka cukup mampu memperkirakan secara
tepat perilaku mereka.
Kepercayaan ini mengandalkan informasi dan
bukannya ketakutan. Pengetahuan pihak lain tentang predictabilitas tentang perilakunya menggantikan
kontrak hukuman dan kesepakatan hukum yang lazim yang terdapat pada kepercayaan
berbasis ketakutan. Pengetahuan ini berkembang dari waktu ke waktu, umumnya
sebagai fungsi dari pengalaman yang membangun kepercayaan akan sifat dapat
dipercaya dan predictabilitas.
Semakin baik anda mengenal seseorang semakin akurat anda dapat memperkirakan
apa yang dia lakukan. Yang menarik, pada tingkat berbasiskan pengetahuan,
kepercayaan tidak perlu rusak oleh perilaku yang tidak konsisten. Jika anda
yakin, anda dapat menjelaskan secara memadai atau memahami pelanggaran oleh
pihak lain yang tampak dari pihak, anda dapat menerimanya, memaafkan itu, dan
terus mempertahankan hubungan itu. Akan tetapi, inkonsistensi yang sama pada
tingkat ketakutan mungkin secara permanen menghancurkan kepercayaan.
3. Kepercayaan berbasis pada identifikasi
Tingkat kepercayaan paling tinggidicapai
bila terdapat hubungan emosional antara dua pihak. Hal itu kemungkinan satu
pihak bertindak sebagai agen bagi pihak lain dan menggantikan orang itu dalam
transaksi interprasional. Ini disebut kepercayaan berbasis identifikasi.
Kepercayaan ini ada karna masing-masing pihak saling memahami maksud
masing-masing dan menghargai keiginan pihak lain. Pengertian ini berkembang ke
titik dimana masing-masing pihak dapat bertindak secara efektif bagi yang lain.
Contoh dari kepercayaan berbasis
identifikasi adalah pasangan suami istri yang telah lama menikah dan hidup
berbahagia. Suami mempelajari apa yang penting bagi istrinya dan mengantisipasi
tindak-tindakan itu. Pada giliran isteri percaya bahwa suami akan
mengantisipasi apa yang penting baginya tanpa harus meminta. Peningkatan
identifikasi memungkinkan masing-msing pihak berfikir seperti yang lain, merasa
seperti yang lain, dan menanggapi seperti yang lain.
Manfaat
Kepercayaan
Manfaat
kepercayaan diantaranya adalah :
1. Terciptanya
iklim saling berbagi informasi dan kolaborasi.
2. Pertumbuhan organisasi yang lebih cepat.
3. Meningkatnya kepercayaan pelanggan dan masyarakat.
4. Berkembangnya iklim transparansi.
5. Mendorong inovasi.
6. Terwujudnya keselarasan antara sistem dan struktur
organisasi.
7. Mempertinggi loyalitas karyawan.
8. Eksekusi strategi yang lebih efektif.
9. Pemanfaatan seluruh sumber daya organisasi dengan
lebih efektif dan efisien.
Hubungan
antara Pemimpin dan Kepercayaan
Kepribadian para pimpinan memainkan peran
penting dalam menumbuhkembangkan kepercayaan dalam organisasi.Agar dipercaya,
seorang pemimpin organisasi tentu mutlak harus memiliki integritas dan
kejujuran.Mereka harus benar-benar peduli pada etika dan moral, memiliki
pendirian yang teguh, selalu berusaha menepati janji, dan berkomitmen penuh
bagi kemajuan organisasi dan kesejahteraan anggotanya. Ingatlah orang akan
lebih peduli pada apa yang dikerjakan ketimbang apa yang dikatakan. Actions speak louder
than words.
Namun integritas saja tentu tidak cukup.
Pemimpin harus memiliki bakat, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan gaya yang
sesuai. Dengan kata lain, pemimpin harus benar-benar memiliki kompetensi yang
dibutuhkan. Berikutnya adalah kesediaan memikul tanggung jawab sebagai pemegang
otoritas tertinggi dalam organisasi. Pemimpin macam ini tidak akan mudah
mencari kambing hitam bila ada hal-hal yang tidak beres. Mereka lebih
memfokuskan diri kepada apa yang salah, bukan siapa yang salah.
Kepedulian (caring) berkorelasi
positif dengan kepercayaan.Pemimpin harus bisa menjadi sandaran bagi para
pengikutnya tatkala mereka merasa lelah, cemas, frustrasi, dan kehilangan
motivasi.Menghadapi kondisi pengikut yang demikian, dibutuhkan pemimpin yang
mampu berperan sebagai motivator yang mampu membangkitkan kembali semangat para
pengikut. Pemimpin secacam ini akan mampu membangun
kedekatan emosional dengan para pengikutnya. Demikian pula sebaliknya.
e. Karakter dalam kepercayaan
Many
different definitions of trust are found in organizational behavior literature
but they all refer to similar, intangible characteristics of human behaviors.
Three descriptions of trust are:
• The belief in the
integrity, character, and ability of a leader
• Reciprocal faith in
one’s intentions and behaviors3.
• “A confidant reliance
on the integrity, honesty, or justice of
Banyak definisi yang berbeda kepercayaan
yang ditemukan dalam perilaku organisasi tetapi mereka mengacu pada hal yang
sama – karakteristik berwujud perilaku manusia. Tiga deskripsi kepercayaan
adalah:
· Percayaan pada integritas, karakter, dan
kemampuan seorang pemimpin.
· Iman Timbal Balik dalam niat dan perilaku
seseorang.
· Ketergantungan kepercayaan pada
integritas, kejujuran, dan keadilan lain.
f. Cara Mendapatkan Kepercayaan dalam
Diri
Sudah tidak diragukan lagi bahwa setiap orang pasti ingin dirinya terus berkembang untuk menjadi lebih baik. Membangun diri yang baru bukan semata-mata dalam artian fisik atau tampilan luar (outer beauty), namun juga kondisi yang ada di dalam atau yang biasa kita sebut inner beauty.
Didalam tubuh manusia terdapat 3 (tiga) komponen yang sangat penting, yaitu Body, Mind, dan Soul. Jika ingin membangun diri kita yang baru, tiga komponen inilah yang harus kita perhatikan, yang mana semua komponen tersebut butuh suatu pembersihan.
1. Body Cleansing
2. Mind Cleansing
3. Soul Cleansing
adakah daftarpustakanya
BalasHapus