Jumat, 11 Desember 2015

Love Poem

"ONE - SIDED OPINION"

He’s like that, me too ?
I want to Paint him.
Your face at that time
Immediately i feel the time was stop …

Love … When look at your red face
            That cute …
Love When we started to looking each other …
            Although only a a split second

You are There,  I’m Here
I know you want to get there
To a higher Place ...

I was silent unvoiced
I think that’s sweet
Although this only who knew
He’s like that, me too ?
One-side Opinion


Kau Begitu, Akupun Begitu ?
Aku ingin melukisnya.
Wajahmu pada waktu itu
Seketika kurasakan waktu berhenti…

                Suka … saat melihat wajah merah
                Nan lucu itu …
                Suka … saat kita saling bertatapan
                Walau hanya sepersekian detik

Kau disana, aku disini
Ku tahu kau ingin kesana
Ke tempat yang lebih tinggi

Ku hanya diam tak bersuara
Menurutku manis – manis sajaAlthough this only who knew
Walaupun ini hanya aku yang tahu
Ia begitu, akupun begitu ?
Pendapat satu sisi


Kesempurnaan Cinta

.

Diaku ...
Seseorang yang mungkin bisa dibilang
Manis ...
Kita sudah dewasa
Apa Salahnya menyukai seseorang
Tidak salah bukan ?
Tapi ... firasatku yang aneh ini berkata
........
Terlalu sempurnanya diaku ...
Sampai setelah aku menemukan
Menemukan ketidaksempurnaan diaku
Akupun mulai mengingat kembali
Diaku yang sempurna
Tak bisa kulupakan
Ingin ku melengkapi kesempurnaanmu 

Di waktu yang salah dan di tempat yang aneh ...

Sabtu, 04 April 2015

INSURGENT


Insurgent merupakan seri kedua dari film trilogi divergent, cerita dimulai ketika Tris, Four, caleb dan satu lagi namanya lupa. Mereka bersembunyi ke fraksi amity (fraksi buruh petani yang gabisa melawan pokoknya anti kekerasan). Dari seri pertama nya yaitu divergent memang sudah menarik banyak penonton Tris yang di mainkan artis berbakat Shailene Woodley, alasan saya menonton divergent sampai insurgent adalah DIA, aktingnya sangat luar biasa amazing !!! Dari the fault in our star aktingnya sangat terlihat profesional. Okey lanjut ke cerita insurgent, bagi yang sudah menonton divergent sebelumnya pasti ngerti kan. Eitss.. bagi yang belum nonton saya akan jelaskan dikit jadi ada sebuah kota yang hancur dikisahkan tersisa umat manusia yang dipisahkan berdasarkan fraksi, ada fraksi erudite (cerdas), abnegation, dauntless (berani), Amity (buruh), candor (jujur). Pada umur yang telah ditetapkan para anak akan di tes simulasi disini nantinya manusia tersebut akan di tes dan di pilah sesuai dengan kepribadiannya. Bagi kaum yang memiliki sifat dari semua fraksi mereka disebut dengan divergent. Fraksi erudite menganggap bahwa divergent adalah pembuat masalah disinilah awal mula kisah dimana seorang Beatrice prior seorang divergent yang berasal dari abnegation mulai menemukan jatidiri nya.

Film dimulai dari Tris dkk berada di fraksi amity untuk bersembunyi. Tris melihat ketua fraksi amity menolak dia untuk tinggal bersembunyi. Dia juga melihat temannya will terbunuh serta christina yang menatapnya marah. Ternyata itu hanya mimpi, tris sering memimpikan hal itu hampir setiap malam dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri karena telah membunuh temannya will dan juga orang tuanya yang mengorbankan nyawa demi dirinya.
Fraksi erudite memulai perburuannya mencari tris dan four karena mereka dituduh melakukan penyerangan fraksi abnegation. Disaat mereka ingin kabur ternyata teman mereka yaitu peter berhianat dan membocorkan keberadaan mereka. Tris dkk pun lari sekencang - kencangnya. Begitu pula dengan caleb dia berlari semampunya. Kerjasama mereka berhasil, beruntung memang seketika kereta melewati dan membuat gagal erudite menangkap mereka. 

Jeanine sebagai ketua fraksi erudite sedang gencar – gencarnya mencari kaum divergent di seluruh fraksi. Sampai pada akhirnya tris menyerah karena tidak ingin membuat lebih banyak orang berkorban demi dirinya. Tris pun menyerah dan menuju fraksi erudite. Sebagai divergent yang sempurna ia mampu membuka kotak. Menurut Jeanine kotak tersebut adalah kotak dari peninggalan kaum sebelumnya hanya divergent sejati lah yang mampu membukanya. Saat simulasi dimulai tris sangat hebat dalam sehari dia mampu melewati tiga fraksi. Selanjutnya, four pun mengetahui bahwa tris telah pergi menyerahkan diri. Tris yang sudah kelelahan akibat simulasi yang dilakukan terus menerus akhirnya tumbang, melihat hal itu caleb merasa kasihan dan meminta pada jeanine agar tris istirahat. Setelah istirahat tris melanjutkan simulasi yaitu simulasi dauntless. Sebelum tris melalukan simulasi peter mencoba menusukkan sesuatu pada tubuh tris. Simulasi dauntless yang luar biasa kuat membuat tris tidak sanggup melewatinya, akhirnya tris tumbang dan tak sadarkan diri. Four yang tertangkap melihat tris yang sudah tak bernyawa sangat terpukul. Four pun berontak dan memukul penjaga erudite. Saat pemberontakan itu terjadi tiba –tiba tris terbangun. Lalu, peter  membantu mereka untuk keluar dari gedung erudite. Tris merasa ada sesuatu dalam kotak tersebut, namun four tidak menyetujui awalnya itu berbahaya. Namun, pada akhirnya four setuju dan mereka bertiga menyusun rencana adar bisa masuk lab simulasi. Simulasi pun berjalan dengan baik. Akhirnya kotak itu terbuka, berisi tentang pesan manusia dari luar tembok pembatas. Mereka memberi tahu bahwa semua ini ( pembagian fraksi – fraksi yang menurut saya gak masuk akal ) sudah selesai silahkan kembali bergabung dengan kami. Pesan itu di tayangkan di seluruh penjuru fraksi. Finally, seluruh fraksi berbondong – bondong berlarian menuju tembok pembatas.

Kesimpulan yang saya dapatkan dari film ini adalah walaupun kita memiliki perbedaan ( divergent ) kita tidak boleh selalu memandang perbedaan tersebut dapat menjadi masalah. Seperti halnya seorang divergent bernama Beatrice Prior atau biasa disebut Tris dia memandang walaupun dia seorang divergent yang orang lain menganggapnya sebuah masalah. Namun, tris mampu membuat perbedaan itu menjadi kelebihan yang spesial yang orang lain belum tentu memilikinya. Selain itu dalam sebuah peperangan dan pemberontakan begitu banyak orang yang tak bersalah menjadi korban. Namun, itulah bayaran yang harus diterima Tris untuk mencapai perdamaian.

Minggu, 29 Maret 2015

PENDEKATAN SISTEM PADA MASA YANG AKAN DATANG ( FORECASTING )


A. Meramalkan Masa yang Akan Datang.
Dalam perencanaan, seorang perencana dapat menggambarkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dengan menggunakan perencanaan sebagai kegiatan memperkirakan kondisi dan keadaan di masa yang akan datang, sehingga manajer akan dengan mudah dalam mengambil keputusan tentang kegiatan yang cocok untuk dilaksanakan. Kegiatan memperkirakan atau memprediksi kondisi dan keadaan di masa yang akan datang tersebut menggunakan pendekatan “forecasting”.
Dalam pendekatan forecasting menggunakan metode:
1.         Opinion and Judgement methods / Qualitative methods
2.         Statistical / Quantitative forecasting methods
·         Time Series
·         Associative models
Menurut Spyros G. Makridakis, ada faktor yang memengaruhi ketepatan forecasting :
1.    the time horizon of forecasting (waktu peramalan di masa depan)
2.    technological change. (perubahan teknologi)
3.    Barries to entry.(Rintangan yang diterima)
4.    Dissemination of information.(Penyebaran dalam informasi)
5.    Elasticity of demand.(Elastisitas permintaan)
6.    Consumer versus industrial products.(konsumen lawan produk industry)
Sulit untuk membuat ramalan-ramalan yang tepat terhadap aplikasi pada masa yang akan datang menggunakan pendekatan sistem. Pengaruhnya bersifat mendasar dan hampir universal. Analisis terhadap pengalaman masa lalu dan evaluasi terhadap kecenderungan yang ada menunjukkan beberapa aplikasi, motivasi dan masalah yang paling penting di masa yang akan datang.

B. Peninjauan Ulang terhadap Pendekatan Sistem
Peninjauan ulang terhadap pendekatan system akan sangat berguna, dengan ditinjaunya pendekatan system kita akan mengetaui dimana kelemahan atau lubang hitam dari system tersebut hal ini disebut juga dengan analisis system. Analisis sistem akan membantu menemukan aspek-aspek dan aplikasi dalam pemecahan masalah teknologi, ekonomi dan social yang dihadapi oleh manusia

C. Aplikasi Sistem pada Organisasi
Pendekatan sistem tidak membatasi seseorang untuk berfikir tentang organisasi sebagai struktur yang bersifat mekanistis dan birokratis. Akan tetapi dapat memperluas dan menambah jaringan untuk memecahkan masalah. Di masa yang akan datang organisasi-organisasi dari berbagai jenis harus menjawab atau beraksi terhadap perubahan teknologi atau sosial. Dalam hal ini, pendekatan sistem terbuka sangat dibutuhkan organisasi untuk berkembang dan memberikan dasar untuk proses adaptasi organisasi dengan kebutuhan pelanggan.

Intisari
Tujuan dari pendekatan sistem dalam organasisi yaitu terjadinya hubungan timbal balik antara komponen-komponen yang ada dalam organisasi yang menghasilkan suatu produk dari organisasi tersebut. Organisasi merupakan sub sistem dari lingkungan sosiokultural yang lebih luas, dengan pendekatan sistem memberikan suatu model untuk memikirkan hubungan-hubungan dalam organisasi. Pendekatan sistem memberikan cara yang lebih baik untuk pengukuran unjuk kerja organisasi dan unjuk kerja social yaitu melalui analisis sistem, analisis keuntungan dan sistem perencanaan anggaran yang digunkan untuk membantu penyusunn tujuan, mengevaluasi alternative yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Peran yang dilakukan oleh manajer antara lain peran antar pribadi, peran informasional, peran pengambilan keputusan.

SISTEM DESAIN KERJA


A. Gareth R. Jones dan Jennifer M. George
Job Design is the process by which managers decide how to divide  into specific jobs the tasks that have to be performed to provide customers with goods and services.

(Desain pekerjaan adalah proses dimana manajer memutuskan bagaimana membagi tugas ke pekerjaan spesifik untuk menyediakan kepada pelanggan dengan barang dan jasa)

Mondy
Job Design is the process of determining the specific tasks to be performed, the methods used in performing these tasks, and how the job relates to other work in organization.
(Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas tertentu untuk melakukan sesuatu, metode yang digunakan dalam melakukan tugas-tugas, dan bagaimana pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain dalam organisasi).

Jadi dapat disintesakan menurut pendapat saya desain pekerjaan adalah suatu proses membagi - bagi tugas sesuai dengan kebutuhan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan cepat.
Desain kerja sangat penting dan bermanfaat bagi pegawai untuk mencapai efektifitas dan efisiensi kerja. Dengan adanya desain kerja karyawan akan lebih termotivasi denga adanya spesialisasi yang sesuai dengan kemampuan karyawan tersebut.

B.  Mendesain Kembali Pekerjaan (job redesign)

merupakan kegiatan merancang atau menyusun kembali rencana-rencana yang telah dibuat tentang tugas-tugas dari pekerjaan para pegawai sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu. Mendesain kembali pekerjaan (job redesign) sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas kerja para pegawai dan produktifitas kerja dalam suatu organisasi, yang  nantinya para pegawai atau karyawan akan lebih termotivasi serta semangat karena pegawai tersebut akan bekerja merata, maksud dari merata adalah pegawai tidak selalu bekerja di satu pekerjaan atau hanya di ruang lingkup yang sama dengan adanya job redesign pegawai tidak akan merasa jenuh akan pekerjaannya yang selalu sama.

C. Pendekatan dan Teknik Desain Kerja (job design)
Dalam mendesain pekerjaan (job design) dan mendesain kembali pekerjaan (job redesign) terdapat suatu pendekatan yang efektif untuk digunakan dalam mendesain pekerjaan dan mendesain kembali pekerjaan.
Menurut Frederick Taylor yang dikutip oleh Mukhneri Mukhtar dalam bukunya “Manajemen Sistem”, pendekatan ini diantaranya yaitu:
1.     Setiap pekerjaan diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang berlainan  yang selalu dimulai dari awal dan selalu diakhiri dengan baik.
2.     Diusahakan bagaimana para pekerja dapat menganalisa penampilan kerja, maupun gerak-gerik mereka dalam bekerja.
3.     Memeriksa beberapa alternatif atau cara yang efisien untuk mengerjakan tugas.



D. Teknik-Teknik Desain Kerja

1.     Rotasi Kerja (job rotation)
Rotasi pekerjaan adalah pekerja yang menghabiskan waktu mereka disalah satu tugas rutin yang kemudian bisa berpindah dari satu tugas ke tugas yang lain) . dapat dikatakan bahwa rotasi kerja adalah perpindahan suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya dalam rangka memberikan peluang kepada karyawan agar mengembangkan pekerjaan yang berbeda-beda.

2.     Perluasan Kerja (job enlargement)

Perluasan Kerja adalah meningkatkan jumlah tugas yang berbeda dalam suatu pekerjaan yang diberikan dengan mengubah pembagian kerja) Sedangkan Stephen P. Robbins menganggap perluasan kerja merupakan penjabaran pekerjaan dari rotasi kerja. Adapun hubungannya dengan perluasan cakupan kerja para pegawai, yakni dengan menambah dan meningkatkan kegiatan-kegiatan secara berbeda yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan dan frekuensi kerjanya dapat dilihat melalui putaran kerja yang dilakukan secara berulang-ulang.
Perluasan kerja ini dimaksudkan untuk menambah jumlah jenis pekerjaan pada suatu unit maupun pada suatu organisasi tertentu, yang disebabkan oleh pengembangan organisasi sesuai dengan tuntutan kebutuhan.

3.     Pengayaan Kerja (Job Enrichment)


Pengayaan kerja merupakan dasar bagi para pegawai dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai produktifitas dan kepuasan kerja. Untuk menentukan dan menetapkan luasnya pengayaan kerja (job enrichment) pimpinan perlu mempertimbangkan beberapa faktor pendidikan dan pengalaman para pegawai, prinsip-prinsip yang digunakan, kesiapan pegawai untuk berpartisipasi dan kebutuhan-kebutuhan akan otonomi, teknologi dari proses kerja dan fisolofi manajemen dalam organisasi serta penerimaan pendekatan untuk berpartisipasi.

4.     Kelompok Kerja
Kelompok kerja dalam suatu organisasi merupakan bentuk kelompok kerja yang dibentuk untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam organisasi, sehingga nantinya dengan kelompok kerja para pegawai dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan semula.

Kesimpulan sistem desain kerja 

Sebuah organisasi itu harus punya design kerja yang mengikuti perkembangan. Organisasi itu belajar atau organisasi itu akan musnah, pernyataan itu yang diibaratkan jika suatu organisasi yang kaku akan perubahan - perubahan yang nantinya akan menjadi perubahan yang berdampak baik bagi sebuah organisasi tersebut



Selasa, 23 Desember 2014

EVALUASI



A.       Definisi Konseptual
Menurut Bloom et. Al (1971) Evaluation, as we see it, is the systematic collection of evidence to determine whether in fact certain changes are taking place in the learners as well as to determine the amount ar degree of change in individual student”[1]. Evaluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataan terjadi perubahan diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi diri siswa.
Menurut Stufflebeam et. Al (1997) “Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”[2]. Evaluasi merupakan proses menggambarkan memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.
Menurut Frey, Barbara A., and Susan W. Alman. (2003), “EvaluationThe systematic process of collecting, analyzing, and interpreting information to determine the extent to which pupils are achieving instructional objectives”.[3] Evaluasi adalah proses sistematis
pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan
sejauh mana siswa yang mencapai tujuan instruksional.
Menurut Ralph W. Teyler (1950) “Evaluation is a process of determining to what extent the educational objective are actually being realized”.[4] Evaluasi adalah sebuah proses menentukan sampai seberapa tinggi tujuan pendidikan sesungguhnya dapat dicapai.
Dari definisi menurut para ahli diatas dapat disintesakan, evaluasi adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk menilai sesuatu dengan kenyataan yang terjadi serta menetapkan perubahan-perubahan untuk menentukan perencanaan yang baik guna mencapai suatu tujuan yang diharapkan.


[1] Drs. Daryanto, Evaluasi Pendidikan (Jakarta:  Rineka Cipta.2012) h.1
[2] Ibid.,
[3] Penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01pengertian-evaluasi-pengertian-penilaian-pengertian-pengukuran.html?m=1 diakses pada tanggal 29 November 2014 pukul 15.30 WIB

[4] Dr. Irawan, Evaluasi Teori, Model Standar, Aplikasi dan Profesi (Depok: Rajawali Pers, 2011) h.5



a.    Konsep Dasar Evaluasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konsep adalah rancangan atau ide yang masih diabstrakan sedangkan dasar adalah pokok atau pangkal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep dasar evaluasi adalah suatu rancangan atau ide pokok evaluasi.
Dalam suatu kegiatan pendidikan konsep dasar evaluasi harus dikuasai oleh pendidik ataupun calon pendidik yaitu Pengertian evaluasi pendidikan, tujuan evaluasi pendidikan, karakteristik evaluasi pendidikan, dan teknik evaluasi.[1]
a)    Pengertian Evaluasi Pendidikan
     Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Untuk membatasi masalah, dalam buku yang kami baca hanya membicarakan tentang penilaian disekolah.[2]
b)    Tujuan Evaluasi Pendidikan
     Pendidik dan calon pendidik ataupun pengelola pengajaran mengadakan evaluasi atau penilaian dengan maksud melihat apakah usaha yang dilakukan melalui pengajaran sudah mencapai tujuan atau tidak. Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah sesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu dapat disamakan sengan hasil olahan yang sudah siap digunakan. Dalam istilah inovasi yang menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini disebut transformasi.[3]
c)    Karakteristik Evaluasi
     Secara sederhana, Zainal Arifin (2011 : 69) mengemukakan karakteristik evaluasi yang baik adalah:[4]
·         Kevalidan
     Valid artinya suatu alat ukur dapat dikatakan valid jika betul-betul mengukur apa yang hendak diukur secara tepat.
·         Reliable
     Realible artinya suatu alat ukur dapat dikatakan reliable jika mempunya hasil yang taat asas (consistent) .
·         Relevan
     Relevan artinya alat ukur yang digunakan harus sesuai dengan standar kompetensi dasar dan indikator yang sudah ditetapkan.
·         Representative
     Artinya materi alat ukur harus betul-betul mewakili dari seluruh materi yang disampaikan
·         Praktis
     Praktis artinya mudah digunakan, jika alat ukur itu sudah memenuhi syarat namun sulit untuk digunakan maka tidak praktis.
·         Deskriminatif
     Deskriminatif artinya lat ukur harus disusun sedemikian rupa, sehungga dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan sekecil apapun.
·         Spesifik
     Spesifik artinya jika alat ukur disusun dan digunakan khusus untuk objek yang diukur. Jika alat ukur tersebut menggunakan tes, maka jawaban tes jangan menimbulkan ambivilensi atau spekulasi.
·         Proporsional
     Proporsional artinya suatu alat ukur harus memiliki tingkat kesulitan yang proporsional antaa sulit, sedang dan mudah.


d)    Teknik Evaluasi
     Teknik evaluasi ini dikenal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai kenyataan yang di evaluasi. Ada dua jenis teknik evaluasi dalam pembelajaran yaitu:[5]
1.    Tes
     Tes adalah penilaian komphrenhensive terhadap seorang individu atau usaha keseluruhan evaluasi. Ada dua jenis alat yang digunakan dalam program pembelajaran:
v  Tes tulis (obyektif tes):
- benar/salah
- pilihan berganda
- Menjodohkan
- melengkapi
v  Lisan :
-   Suatu penguju menilai satu calon
-   Satu penguji menilai sekolompok
-   Kelompok penguji menilai satu calon
-   Kelompok penguji menilai sekelompok calon
2.    Non tes
     Non tes adalah menilai aspek aspek tingkah laku seperti sikap, minat perhatian, karakteristik dan lain-lain. Yang tergolong teknis non tes antara lain:[6]
v  Observasi, adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan yang dilakukan secara teliti dan pencatatan secara sistematis.
v  Studi kasus, adalah mempelajari individu dalam periode tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembangannya.
v  Kuesioner, adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh bukan orang yang diminta keterangannya.
v  Rating scale (skala bertingkat), adalah skala yang beerbentuk angka terhadap suatu hasil pertimbangan.
v  Wawancara, adalah suatu cara untuk mendapatkan jawaban dari responde dengan jalan Tanya jawab.
v  Check list, adalah deretan pertanyaan dimana responden yang dievaluasi hanya membubuhkan tanda cocok atau check list ditempat yang telah disediakan.
v  Riwayat hidup, adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya.
  
b.    Prinsip-prinsip Evaluasi
Ketika proses evaluasi telah dilakukan dengan penerapan teknik evaluasi yang sudah sempurna namun apabila tidak dipadukan dngan prinsip-prinsip penunjangnya maka hasil evaluasi akan kurang dari yang diharapkan. Berikut ini adalah yang termasuk prinsip-prinsip evaluasi adalah:[7]
1)    Keterpaduan
   Evaluasi harus memegang prinsip keterpaduan, dimana ada kesatuan antara tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran, materi pembelajaran dan metode pembelajaran.
2)    Keterlibatan siswa
   Prinsip ini berkaitan erat dengan metode belajar yakni menuntut keterlibatan siswa secara aktif. Untuk mengetahui sejauh mana siswa berhasil dalam kegiatan belajar-mengajar yang dijalaninya secara aktif, siswa membutuhkan evaluasi.
3)    Koherensi
   Dengan prinsip ini dimaksudkan evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang sudah disajikan dan sesuai dnegan kemampuan siswa yang hendak diukur.
4)    Pedagogis
   Prinsip ini sangat diperlukan karena sebagai alat penilai  dari hasil pembelajaran. Disamping itu, perlu adanya alat penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan skap dan perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri siswa.
5)    Akuntabilitas
   Setelah menilai dan melihat hasil pencapaian siswa kemudian diperlukan adanya penyampaian terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan sebagai laporan pertanggungjwaban (accountability). Pihak-pihak yang dimaksud adalah orang tua, masyarakat, lembaga pendidikan, dan lain sebagainya. Pihak-pihak tersebut perlu mengetahui keadaan dan kemajuan belajar siswa agar dapat mempertimbangkan manfaatnya.

c.    Objek Evaluasi
objek atau sasaran evaluasi adalah hal-hal yang menjadi pusat perhatian untuk dievaluasi. Apa pun yang ditentukan oleh evaluator atau penilai untuk dievaluasi, itulah yang disebut dengan objek evaluasi.[8]
Terdapat tiga objek evaluasi dalam bidang pendidikan yaitu:[9]
1.    Input
Input atau masukan adalah bahan mentah yang akan dimasukkan dalam transformasi pendidikan. Input evaluasi adalah siswa, dan yang menjadi objek evaluasi pendidikan pada input siswa adalah hasil beljar, sikap, motivasi, bakat, kecerdasan, minat dan kepribadian.
2.    Transformasi
Transformasi adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi. Di sekolah terdiri dari beberapa mesin yang menyebabkan berhaisil atau gagalnya sebagai transformasi, hal itu ditentukan oleh unsur-unsur yang ada. Unsur-unsur transformasi sekolah tersebut adalah guru, bahan pelajaran, metode mengajar, sarana prasarana, sistem administrasi.
3.    Output
Output adalah bahan jadi yang dihasilkan dari proses transformasi. Output evaluasi adalah siswa yang menjadi lulusan lembaga pendidikan tertentu. Evaluasi terhadap lulusan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pencapaian atau prestasi belajar siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.


[1] www.slideshare.net/mobile/apil73/konsep-dasar-evaluasi24274557 diakses pada tanggal 3 Desember 2014 pukul 21.30 WIB
[2] Drs. H. Daryanto, op.cit., h.6
[3] Drs. H. Daryanto, op.cit., h.7
[4] Hanaa-luthfiie21.blogspot.com/2013/10/karakteristik-evaluasi-pembelajaran.html?m=1 diakses pada tanggal 3 Desember pukul 22.30 WIB
[5] www.tuanguru.com/201201/teknik-tes-dan-non-tes-dalam-evaluasi.html?=1  diakses pada tanggal 3 Desember pukul 23.30 WIB
[6] Drs. H. Daryanto, op.cit., h.28
[7] Drs. H. Daryanto, op.cit., h.19
[8] Suharsimi arikuntoro, op.cit., h.30
[9] Qolbu.blogspot.com/2013/10/obje-dan-subjek-evaluasi-pendidikan.html?m=1 diakses pada tanggal 5 Desember pukul 23.32 WIB